Mengenal Resistor
Artikel ini merupakan lanjutan pembahasan tentang resistor pada postingan sebelumnya “Cara menghitung nilai resistor“. Kita sudah membahas tentang jenis resistor carbon/film beserta cara membaca gelang – gelangnya. Sekarang kita lanjutkan tipe yang lain dari resistor.
R-Ray (Resistor Jajar).
Adalah resistor dengan nilai yang sama dijadikan dalam satu kemasan. Masing – masing dari salah satu kaki resistor dijadikan satu (common) seperti pada gambar. Kaki common pada bentuk fisik dapat dikenali yaitu ada tanda titik pada salah satu ujungnya. Jumlah resistornya pun bermacam, ada yang 8 (R-ray 9 pin), 9 resistor (R-ray 10 pin). Ada juga yang menamai dengan 9-commoned resistors (untuk resistor dengan jumlah 9), 8-commoned resistors.
Nilai resistansinya tertulis pada body dengan kode, misalnya 103, berarti 10×103 Ohm = 10 K Ohm.
Potensiometer / Variable Resistor.
Potensiometer/Variabel Resistor (biasa disingkan “VR”) adalah tipe resistor yang dapat diubah nilai resistansinya. Nilai potensiometer tertera pada kemasannya, meskipun setiap tipe potensiometer terdapat kode yang berbeda. Misalnya pada body potensiometer tertera 100K berarti nilai resistansinya 100 Kilo Ohm. Untuk tipe multi turn dan trimpot, nilai resistansinya menggunakan kode, misalnya 102, berarti nilai resistansinya 10×102 = 1000 Ohm. Angka ketiga (dalam contoh tersebut ‘2’) merupakan nilai pangkat dari 10 yang dikalikan dengan 2 angka pertama (dalam contoh adalah ‘10’). Ada juga yang menghtung dengan cara 102 = 10 ditambah 00 =1000 Ohm (angka 2 menunjukkan jumlah angka ‘nol’ tambahan=00).
Ada beragam potensiometer, kita dapat memilihnya sesuai dengan penggunaannya seperti terlihat pada gambar.
Multi turn mampu berputar sampai 20 putaran, bahkan ada yang sampai 25 putaran, berbeda dengan single turn (gambar a) dan trimpot yang tidak sampai 1 putaran penuh (sekitar 2400)
LDR (Light Dependent Resistor)
Resistor yang nilai resistansinya berubah jika terkena cahaya disebut LDR. Pada cahaya gelap nilai resistansinya maksimum, sedangkan pada kondisi paling terang nilai resistansinya minimum. Komponen ini biasa dipakai pada sensor cahaya.
PTC (Positive Temperature Coefficient)
Komponen ini merupakan resistor yang akan berubah nilai resistansinya jika terkena perubahan temperatur/panas. Nilai tahanannya akan bertambah jika suhu bertambah panas.
NTC (Negative Temperature Coefficient)
Kebalikan dari karakteristik PTC, maka pada NTC jika terkena suhu panas resistansinya akan turun.
Alhamdulillah selesai sudah pembahasan kita tentang resistor, semoga bermanfaat.